AIKI-SHIDOUKAI

Tujuh belas tahun yang lalu, AIKIDO mulai memperkenalkan diri di Jogjakarta. Seorang dosen bahasa Perancis tertarik untuk mempelajari budaya beladiri Jepang yang menarik bak tarian tradisional odori. Tak ada yang mengira bahwa dikemudian hari ketertarikan seorang Laddy Lesmana; sang dosen bahasa Perancis itu, terhadap aikido, menjadi cikal bakal berkembangnya aikido Jogjakarta hingga hari ini. Bersama dengan Haris Martono, yang sekarang ini ikut berkiprah di aikido Pengda Jabar, Suyoto dan Oerip Handoko, mereka merintis dojo aikido yang pertama kali di Jogjakarta di tahun 1996.

Sebuah dojo kecil di Sanggar Savitri yang terletak di Kemetiran Kidul menjadi perintis awal berkembangnya aikido Jogjakarta. Berturut-turut dojo-dojo yang lain mulai dibuka, seperti dojo Sanatha Dharma, dojo Atma Jaya, dojo UPN dan dojo Janti. Tercatat beberapa pelatih Jepang pernah memberi pelatihan di era tahun 1997 hingga tahun 2000 seperti Shinji Maeda (kala itu Dan 3), Atsusi Yahagi (kala itu Dan 3) dan Satoru Shigekoshi (Dan 5). Waktu berjalan dan dojo silih berganti berdiri; sebagian bertahan hidup dan berkembang hingga sekarang, sebagian tutup dan sebagian memilih jalur afiliasi yang berbeda dengan Yayasan Indonesia Aikikai (YIA). Namun demikian, aikido tidak berhenti berkembang. Ini terbukti dengan berdirinya Badan Pengurus Daerah (BPD) Aikido Jogjakarta yang kini jadi AIKI-SHIDOUKAI sebuah komunitas AIKIDO Jogja tetap berafiliasi ke Indonesia Aikikai di tahun 2000. Saat ini berkambang hingga Jawa Timur khususnya Kabupaten Malang dan Mojokerto, tidak kurang dari 11 Dojo di Jogjakarta 2 DOJO di Jawa timur  yang resmi tercatat dibawah AIKI-SHIDOUKAI yogyakarta.

0 Comment for "AIKI-SHIDOUKAI"

Back To Top